Kamis, 25 Februari 2010

Masalah – masalah Ergonomi dalam hubungannya dengan ilmu Psikolog


Masalah adalah segala seuatu yang kita inginkan tapi tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Masalah sering kali kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak dapat luput dari masalah.
Seperti yang telah saya tulis di artikel pada blog saya kemarin , Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Ergonomi juga satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan pekerjaannya. Selain itu , ergonomi juga Ergonomi bertujuan membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu sama lainnya. 

Ergonomi adalah cabang ilmu yang bisa meringankan pekerjaan manusia pada khususnya. Contohnya , kursi para karyawan di kantor-kantor sudah didesain sedemikian rupa sehingga mempermudah dalam berkomunikasi dengan karyawan lainnya dan memperlancar proses pengerjaan tugas-tugas. Dan contoh lain yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari.

Selain hal di atas , ada juga hal-hal yang bisa menjadi masalah dalam ergonomi yang berkaitan dengan ilmu psikologi. Misalnya dilihat dari :
1.      Posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2.      Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3.      Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.


4.      Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
a.       Menjinjing beban
Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sbb:
- Laki-laki dewasa 40 kg
- Wanita dewasa 15-20 kg
- Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg
- Wanita (16-18 th) 12-15 kg
b.  Organisasi kerja
Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara :
- Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun
- Frekuensi pergerakan diminimalisasi
- Jarak mengangkat beban dikurangi
- Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu tinggi.
- Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan.
c.  Metode mengangkat beban
Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetic dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :
- Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung
- Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum
berat badan.
Hal – hal di atas berhubungn dengan psikomotorik seseorang. Jika hal – hal di atas tidak diperhatikan maka akan berdampak ke sisi fisiologis dan psikologis seseorang. Ke sisi fisiologisnya kita bisa langsung lihat dampaknya , misalnya , orang tersebut bisa jadi bungkuk apabila mengangkat barang-barang yang berat. Dan untuk sisi psikologisnya , dia pasti akan merasa tidak nyaman dengan keadaan tubuhnya yang bungkuk seperti itu.


Contoh yang nyata dalam masyarakat kita misalnya para pedagang saat zaman dulu bila membawa barang daganganya ke pasar , jarang dari mereka yang menggunakan alat transportasi. Mereka hanya membawa barang dagangannya dengan meletakkan di atas punggung mereka. Akhirnya , saat ini mereka menjadi bungkuk. Tapi di zaman modern sekarag ini , para pedagang membawa barang daganganya menggunakan mobil atau alat angkutan lain untuk mempermudah membawa barang dagangan mereka.