Sabtu, 26 Maret 2011

Pemetaan Bisnis Proses Psikoterapi ke dalam Desain Awal Sistem Informasi

    1. Kasus Anoreksia Nervousa pada seorang model

    Anoreksia Nervousa merupakan salah satu gangguan makan yang ditandai oleh gangguan citra tubuh yang berat dan usaha yang mati-matian untuk menjadi kurus, seringkali sampai titik kelaparan.
    Tahapan bisnis prosesnya yaitu:
    Y      Pendekatan:
    -     Rapport
    Y      Eksplorasi kondisi klien :
    -     Psikolog mengkondisikan keadaan klien dalam terapi, misalnya dengan memberi semangat bahwa klien pasti bisa melewati masa-masa terapi ini dengan baik dan tentunya akan berhasil bila klien bersungguh-sungguh dalam menjalani terapi ini.
    Y      Identifikasi Masalah dan Penyebabnya :
    -     Mengadakan pendataan masalah
    -     Mencari tahu latar belakang terjadinya masalah.
    -     Alat bantu yang digunakan adalah alat tulis, recorder, panduan dan kalau perlu kamera CCTV sebagai alat bantu dalam mengobservasi gerak-gerik klien selama proses identifikasi masalah.
    Y      Pemilihan terapi yang tepat :
    Untuk kasus anoreksia nervousa ini, terapi yang cocok untuk sang klien adalah:
    -     Psikoterapi suportif-ekspresif dinamik :
    -     Pemberian support untuk lebih mencintai tubuh aslinya
    -     Meyakinkan klien untuk tetap berada atau lebih menerima tubuh aslinya.
    -     Terapi strategi kognitif dan interpersonal:
    ü Menggali masalah lain yang berhubungan dengan gangguan.



    -     Terapi keluarga:
    ü Memeriksa interaksi di antara anggota keluarga dan kemungkinan tujuan sekunder dari gangguan tersebut bagi klien.
    Pemilihan terapi tergantung tingkat keparahan dari anoreksia nervousa yang diidap sang klien.
    Y      Pelaksanaan Terapi :
    -     Terapi dapat dilaksanakan di biro layanan psikologi dalam hal ini biro layanan psikologi yang mempunyai dokter ahli untuk menangani hal terapi
    -     Dapat juga dilaksanakan di rumah klien (terapi keluarga).
    Alat bantu yang digunakan adalah kamera CCTV, alat perekam, dan alat tulis.
    -     Ada pengontrolan selama pelaksanaan terapi agar bisa membantu tercapainya tujuan dari terapi itu.
    Y      Evaluasi :
    -     Harus ada laporan (report) selama terapi berlangsung.
    Y      Pengontrolan setelah terapi :
    -     Semua laporan selama terapi berlangsung yang menunjukkan kemajuan klien selama terapi berlangsung.

    1. Kasus Gangguan Menentang Oposisional pada anak usia 5 tahun
    Gangguan menentang oposisional (oppositional defiant disorder) adalah suatu pola negativistik, permusuhan, dan perilaku menentang yang terus menerus tanpa adanya pelanggaran yang serius terhadap norma sosial atau hak orang lain.
    Tahapan bisnis prosesnya yaitu:
    Y      Pendekatan :
    -     Rapport
    Y      Eksplorasi kondisi klien :
    -     Psikolog mengkondisikan keadaan klien dalam terapi dengan memberi semangat bahwa klien pasti bisa melewati masa-masa terapi ini dengan baik dan tentunya akan berhasil bila klien bersungguh-sungguh dalam menjalani terapi ini.
    -     Psikolog mengkondisikan keadaan orangtua klien.
    Y      Identifikasi Masalah dan Penyebabnya :
    -     Pendataan masalah
    -     Mencari tahu latar belakang terjadinya masalah gangguan tersebut.
    Alat bantu yang digunakan adalah alat tulis, recorder, panduan dan kalau perlu kamera CCTV sebagai alat bantu dalam mengobservasi gerak-gerik klien selama proses identifikasi masalah.
    Y      Pemilihan terapi yang tepat :
    Untuk kasus gangguan menentang oposisional ini, terapi yang cocok untuk sang klien adalah:
    -     Psikoterapi individual
    ü Dipusatkan pada dorongan dan pujian selektif terhadap perilaku yang sesuai dan mengabaikan atau tidak mendorong perilaku yang tidak diinginkan.
    -     Konseling dan latihan langsung bagi orangtua
    ü Disini ditekankan untuk mengajarkan orangtua bagaimana mengubah perilaku mereka untuk menghentikan perilaku oposisional anak dan mendorong perilaku yang tepat.
    Y      Pelaksanaan Terapi :
    -     Dilaksanakan di biro layanan psikologi dalam hal ini biro layanan psikologi yang mempunyai dokter ahli untuk menangani hal terapi.
    Alat bantu yang digunakan adalah kamera CCTV, alat perekam, dan alat tulis.
    -     Ada pengontrolan selama pelaksanaan terapi agar bisa membantu tercapainya tujuan dari terapi itu.
    Y      Evaluasi :
    -     Harus ada laporan (report) selama terapi berlangsung
    Y      Pengontrolan setelah terapi :
    -     Semua laporan selama terapi berlangsung yang menunjukkan kemajuan klien selama terapi berlangsung.

    1. Kasus Gangguan Skizoid pada remaja usia 17 tahun
    Gangguan schizoid adalah salah satu gangguan kepribadian yang didiagnosis pada pasien yang menunjukkan pola penarikan sosial yang lama. Rasa tidak nyaman yang dialami mereka dalam interaksi manusia, sifat introversi mereka, dan afek lemah lembut dan terbatas yang dimilki mereka adalah penting untuk diperhatikan. Orang dengan gangguan kepribadian schizoid seringkali dipandang oleh orang lain sebagai eksentrik terisolasi tau kesepian.
    Tahapan bisnis prosesnya yaitu:
    Y      Pendekatan :
    -        Rapport
    Y      Eksplorasi kondisi klien :
    -        Psikolog mengkondisikan keadaan klien dalam terapi, dengan memberi semangat bahwa klien pasti bisa melewati masa-masa terapi ini dengan baik dan tentunya akan berhasil bila klien bersungguh-sungguh dalam menjalani terapi ini.
    Y      Identifikasi Masalah dan Penyebabnya :
    -        Mengadakan pendataan masalah
    -        Mencari tahu latar belakang terjadinya masalah kepada klien
    -        Mencari tahu latar belakang terjadinya masalah kepada orang tua klien.
    Alat bantu yang digunakan adalah alat tulis, recorder, panduan dan kalau perlu kamera CCTV sebagai alat bantu dalam mengobservasi gerak-gerik klien selama proses identifikasi masalah.
    Y      Pemilihan terapi yang tepat :
    Untuk kasus gangguan kepribadian schizoid ini, terapi yang cocok untuk sang klien adalah:
    -        Psikoterapi
    ü Ahli terapi harus bertemu langsung dengan klien.
    Ahli terapi harus mengingat bahwa kejujuran dan toleransi keintiman adalah bidang yang sulit bagi sang klien dengan gangguan tersebut. Dengan demikian, psikoterapi individual memerlukan gaya yang profesional dan tidak terlalu hangat dari pihak ahli terapi.
    Y      Pelaksanaan Terapi :

    -        Dilaksanakan di biro layanan psikologi dalam hal ini biro layanan psikologi yang mempunyai dokter ahli untuk menangani hal terapi.
    Alat bantu yang digunakan adalah kamera CCTV, alat perekam, dan alat tulis.
    -        Ada pengontrolan selama pelaksanaan terapi agar bisa membantu tercapainya tujuan dari terapi itu.
    Y      Evaluasi :
    -        Harus ada laporan (report) selama terapi berlangsung
    Y      Pengontrolan setelah terapi :
    -        Semua laporan selama terapi berlangsung yang menunjukkan kemajuan klien selama terapi berlangsung.




    Sumber referensi:
    Kaplan, dkk. 1997. Sinopsis psikiatri, edisi ketujuh, jilid dua. Jakarta: Binarupa Aksara.