Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang karena berbagai alasan berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum. Dalam melakukan suatu proses pembelian, individu cenderung untuk memilih barang yang dia butuhkan. Tiap individu mempunyai minat atau keinginan yang berbeda pada tiap barang. Dari perbedaan inilah maka dapat juga mempengaruhi proses pertukaran antar barang dalam masyarakat. Dan antar individu saling mencari untuk menukar barang dengan individu yang lain yang mungkin individu lainnya itu membutuhkan barang tersebut.
Selain itu, konsumen dalam membeli barang atau dalam menggunakan jasa selalu membutuhkan alat pembayaran yang dikenal dengan uang. Para konsumen mendapat uang tersebut dari hasil kerja atau sumber daya mereka. Ada yang mendapatkannya dengan cara bekerja di perkantoran, berdagang, bertani dan segala jenis pekerajaan yang menjadi minat seseorang. Dalam proses kerja ini juga terjadi proses pertukaran barang antara individu yang satu dengan yang lain. Sumber daya ini jugalah yang menjadi perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain.
Selain perbedaan sumber daya ekonomi, yang menjadi perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain adalah sumber daya temporalnya. Misalnya saja pada seorang direktur dan supir angkot. Seorang direktur membutuhkan waktu hanya dari pagi pukul 08.00 – 16.00 tiap hari untuk mengerjakan tugas-tugasnya sedangkan supir angkot dari subuh sampai tengah malam tetap berusaha untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Tentunya perbedaan waktu ini juga yang menjadi penyebab perbedaan kebutuhan antar individunya. Misalnya saja kebutuhan makan dan minum. Secara otomatis, supir angkot lebih membutuhkan dan lebih banyak untuk mengkonsumsi makanan daripada seorang direktur. Ini juga terkait karena faktor kelelahan dalam bekerja.
Selain sumber daya temporal dan sumber daya ekonominya, sumberdaya kognitif juga mempengaruhi proses pertukaran dan konsumsi seseorang. Contohnya saja pada seorang pelajar dan seorang petani. Dalam hal kognitif, seorang pelajar sangat perlu untuk mengasah cara berpikir atau tingkat inteligensinya daripada seorang petani karena seoarang pelajar harus bisa berpikir secara ilmiah. Disini terlihat bahwa. Pengkonsumsian makanan yang berizi tinggi sangat dibutuhkan oleh seorang pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar