Jumat, 18 Desember 2009

Pencegahan Ketidakpuasan Kerja pada Karyawan

      Ketidakpuasan adalah salah satu hal yang sangat menghambat seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan apalagi para pekerja yang berjuang mati-matian dalam meningkatkan prestasi kerjanya tapi harus menerima kenyataan kalau dia belum bisa berhasil. Selain itu juga , faktor-faktor di sekitarnya yang kurang mendukung mereka untuk meningkatkan prestasi mereka.
      Hal ini dapat menimbulkan stres dan depresi bagi para pekerja. Menurut Phillip L. Rice, Penulis buku Stress and Health, seseorang dapat dikategorikan mengalami stress kerja jika :
Urusan stress yang dialami melibatkan juga pihak organisasi atau perusahaan tempat individu bekerja. Namun penyebabnya tidak hanya di dalam perusahaan, karena masalah rumah tangga yang terbawa ke pekerjaan dan masalah pekerjaan yang terbawa ke rumah dapat juga menjadi penyebab stress kerja.Mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan dan juga individu.Oleh karenanya diperlukan kerja sama antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan stress tersebut.Menurut Terry Beehr dan John Newman (1978) gejala stress kerja dapat di bagi dalam 3 (tiga) aspek, yaitu gejala psikologis, gejala psikis dan perilaku.
Stress kerja sekecil apapun juga harus ditangani dengan segera. Seorang ahli terkenal di bidang kesehatan jiwa, Jere Yates (1979,) mengemukakan ada delapan aturan main yang harus diikuti dalam mengatasi stress yaitu:
1. Pertahankan kesehatan tubuh Anda sebaik mungkin, usahakan berbagai cara agar anda tidak jatuh sakit
2. Terimalah diri Anda apa adanya, segala kekurangan dan kelebihan, kegagalan maupun keberhasilan sebagai bagian dari kehidupan Anda
3. Tetaplah memelihara hubungan persahabatan yang indah dengan seseorang yang Anda anggap paling bisa diajak curhat
4. Lakukan tindakan positif dan konstruktif dalam mengatasi sumber stress Anda di dalam pekerjaan, misalnya segera mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan
5. Tetaplah memelihara hubungan sosial dengan orang-orang di luar lingkungan pekerjaan Anda, misalnya dengan tetangga atau kerabat dekat
6. Berusahalah mempertahankan aktivitas yang kreatif di luar pekerjaan, misalnya berolahraga atau berekreasi
7. Melibatkan diri dalam pekerjaan-pekerjaan yang berguna, misalnya kegiatan sosial dan keagamaan
8. Gunakanlah metode analisa yang cukup ilmiah dan rasional dalam melihat atau menganalisa masalah stress kerja Anda.
      Selain itu , ada beberapa hal yang bisa mencegah agar ketidakpuasan kerja itu bisa dihindari , yaitu :
1. Memberi sedikit pekerjaan yang menantang bagi karyawan agar dia bisa mengasah skill yang dia miliki dan skill itu juga bisa dikembangkan lewat pekerjaan yang menantang itu.
2. Atasan yang baik dan mau mengerti keluhan dari para bawahan juga hal yang sangat penting akan hasil pekerjaan yang memuaskan.
3. Teman sekerja (Workers), Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
4. Promosi(Promotion),Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karir selama bekerja.
5. Gaji/Upah(Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
     Bila hal-hal di atas bisa dipertimbangkan dengan lebih baik lagi oleh perusahaan maka ketidakpuasan kerja para karyawan mereka dapat diatasi.
     Ada satu contoh kasus yang bisa saya angkat. Kakak dari teman saya bekerja di sebuah perusahaan mobil ternama. Dia sudah bekerja di perusahaan tersebut hampir 5 tahun. Saat dia menginjak usia 4tahun bekerja di tempat itu , dia merasa bosan dan merasa tidakpuas dengan hasil kerjanya selama ini. Dia merasa tertekan bekerja di tempat itu karena bosnya yang terlalu perfeksionis dalam menilai suatu pekerjaan karyawannya. Suatu hari , dia meminta untuk mengundurkan diri dan mencari kerja di tempat lain. Tapi sayang , niatnya tersebut tidak disetujui oleh bosnya karena dia merupakan orang yang memegang peranan penting di perusahaan tersebut. Akhirnya bosnya menawarkan dia sejumlah gaji yang besar dan rumah beserta isinya. Selain itu , bosnya juga berjanji untuk bisa bersosialisasi dengan baik dengan para karyawannya. Setelah dia mendapat tawaran yang besar itu , dia mengurungkan niatnya untuk mengundurkan diri dan tetap melanjutkan kerja di perusahaan tersebut. Setelah beberapa bulan , ternyata prestasi dia semakin meningkat dan dia akhirnya puas dengan semua hasil kerjanya.
      Dari kasus di atas , kita dapat menarik kesimpulan bahwa , upah yang besar dan lingkungan serta hubungan antara bos dan karyawan sangat mempengaruhi prestasi dan kepuasan para karyawan dalam menilai pekerjaan mereka.
      Sekian.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar